BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia yang tinggal
di pegunungan memiliki corak kehidupan yang berbeda dengan mereka yang tinggal
di pantai. Demikian pula dengan orang yang tinggal di perbukitan dan
lembah sungai. Masing-masing menyesuaian diri atau beradaptasi dengan
lingkungan tempat tinggalnya. Menurut para ahli, keragaman bentuk permukaan
bumi ini disebabkan oleh dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Apa itu tenaga endogen dan tenaga eksogen? Tenaga Endogen adalah tenaga
pengubah muka bumi yang berasal dari dalam bumi, sedangkan Tenaga Eksogen
adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari luar bumi. Tenaga endogen
bersumber dari magma yang bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi
tektonisme, vulkanisme dan gempa bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga
yang bersifat merusak kulit bumi. Factor-faktor yang berpengaruh terhadap tenaga
eksogen ini meliputi air, angin, makhluk hidup, sinar matahari, dan gletser.
Kedua tenaga ini menghasilkan rupa muka bumi yang beraneka ragam bentuknya baik
di daratan maupun dasar laut.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk lebih
memudahkan pembahasan materi, maka kami membuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana
bentuk-bentuk relief di muka bumi dan gambarnya ?
2. Apa sajakah Tenaga
pembentuk relief muka bumi ?
3. Bagaimana Proses
Pembentukan Muka Bumi ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui bentuk-bentuk
relief di muka bumi dan gambarnya.
2. Untuk Mengetahui tenaga
pembentuk relief muka bumi.
3. Untuk mengetahui
proses pembentukan muka bumi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Bentuk-bentuk Relief di Muka Bumi
Terbentuklah perbedaan ketinggian
permukaan bumi, yang dikenal dengan sebutan relief. Relier permukaan bumi
terdiri atas dua macam, yaitu :
2.1.1. Relief daratan
1.
Gunung,
yaitu daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, dan ditandai dengan
adanya puncak, lereng, dan kaki gunung.
2.
Lembah,
yaitu daerah ledokan/lebih rendah dari tempat sekitarnya dan berda di bawah
kaki gunung.
3.
Pegunungan,
yaitu rangkaian beberapa gunung, bentuknya memanjang. Contohnya pegunungan
bukit barisan di pulau sumatera.
4.
Bukit,
yaitu sejenis pegunungan yang tingginya antara 200 sampai 300 meter. Bukit yang
berkelompok disebut perbukitan.
5.
Pematang,
yaitu suatu perbukitan atau pegunungan yang puncaknya berderet apabila didaki
dari puncak yang satu ke puncakyang lain tidak perlu sampai ke kakinya.
6.
Cekungan,
yaitu bentuk muka bumi yang cekung yang umumnya dikelilingi oleh gunung atau
pegnungan .
7.
Lereng,
yaitu suatu medan atau daerah permukaan tanah yang letaknya miring, tidak
horizontal dan tidak vertikal.
8.
Plato
atau Plateau, bentuk permukaan bumi ini merupakan dataran tinggi dengan bagian
atas relative rata dan telah mengalami erosi. Misalnya, Plato Dieng di Jawa
Tengah, dan Plato Madi di Kalimantan.
9.
Dataran
Rendah, yaitu daerah datar yang berada pada ketinggian kurang dari 200 m dari
permukaan laut.
10.
Dataran Tinggi, yaitu daerah datar yang berada
pada ketinggian lebih dari 200 m dan berciri sejuk.
11.
Depresi,
adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang
memanjang disebut slenk, sedangkan yang membulat disebut basin. Misalnya,
Depresi Jawa Tengah dan Lembah Semangka.
12.
Ngarai
(Canyon), yaitu lembah yang dalam dan sempit dengan lereng yang curam, misalnya
ngarai sianok di Sumatera Barat.
13.
Pantai,
adalah bagian dari darat yang terdekat dengan laut. Garis pantai adalah garis
batas antara laut dan darat. Tepi pasir atau pesisir adalah bagian dari darat
yang tergenang air ketika pasang naik dan kering ketika surut. Daratan yang
terletak di tepi laut disebut pantai. Di daerah pantai dikenal berbagai bentuk
muka bumi sebagai berikut:
1). Teluk, yaitu laut yang menjorok
ke daratan.
2).Tanjung atau ujung, yaitu daratan
yang menjorok ke laut. Ujung yang sangat panjang dinamakan jazirah atau
semenanjung.
3). Delta, tanah endapan di muara
sungai.
4). Gosong, pulau yang tergenang
ketika laut pasang dan muncul ke permukaan ketika air laut surut disebut gosong
(gosong pasir).
2.1.2.
Relief Dasar Laut
1.
Palung
Laut (trog), yaitu ledokan atau celah yang sangat dalam, berada di dasar laut.
Contoh : PalungMindano di Filipina.
2.
Lubuk
Laut (basin atau bekken), merupakan celah yang sangat dalam di dasar laut dan
bentuknya agak bulat. Terjadi karena tenaga tektonik, sehingga dasar laut
turun. Contoh : lubuk laut sulu di Sulawesi.
3.
Punggung
Laut, merupakan bukit yang terdapat di dasar laut dan sebagian yang ada di atas
permukaan air laut merupakan pulau. Contoh : punggung laut siboga, Snellius,
obi, dammar, nila, dan seram.
4.
Ambang
Laut (drempel), yaitu dasar laut yang mencuat memisahkan satu perairan dengan
perairan lain, contoh : ambang laut Sulawesi.
5.
Gunung
Laut, yaitu gunung yang muncul dari dasar laut, contoh : gunung Krakatau.
6.
Shelf
(laut dangkal/paparan), yaitu laut dangkal yang kedalamannya kurang dari 200 m.
contohnya : paparan sahul, paparan sunda.
7.
Laut
Dalam, yaitu laut yang kedalamannya lebih dari 200 m, misalnya laut banda.
8. Pulau Koral/Pulau Karang (Terumbu),
adalah dasar laut yang sebagian atau semuanya terdiri atas karang.
2.2 Tenaga Pembentuk Relief Muka Bumi
Bentuk muka bumi di daratan dan di lautan dari waktu ke
waktu selalu berubah. perubahan itu disebabkan tenaga yang berasal dari dalam
bumi maupun tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga
yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen sedangkan tenaga yang
berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen.
2.2.1
Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi.
Tenaga ini pada umumnya memberikan berbagai bentuk relief kulit bumi dan
bersifat membangun. Tenaga atau kekuatan yang berasal dari dalam bumi dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
a) Orogenesis
b) Epirogenesis
c) Tektogenesis
d) Vulkanisme
2.2.2 Tenaga
eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi.
Tenaga eksogen bersifat merusak dan mengikis kulit bumi, terutama pada bagian-bagian yang tinggi, tetapi
sebaliknya tenaga eksogen mengisi bagian-bagian yang rendah. Faktor yang berperan sebagai tenaga eksogen
adalah air, angin, organisme, sinar matahari, dan es. Tenaga eksogen bisa
menyebabkan terjadinya pelapukan (weathering), erosi, denudasi, tanah longsor,
dan tanah menjalar (soil creep). dalam peristiwa pembentukan gunung
(orogenesis), selalu diikuti adanya pengikisan permukaan bumi yang disebut
glyptogenesis. Dengan adanya pengikisan ini mengakibatkan terjadinya
sedimentasi yang disebut litogenesis. jadi, ketiga peristiwa tersebut selalu
terjadi berturut-turut dan berulang-ulang, hingga susuan kulit bumi (litosfer)
selalu berubah-ubah. Peristiwa orogenesis, glyptogenesis, dan litogenesis
disebut siklus geologi.
2.3
Proses Terbentuknya Relief Muka Bumi
Permukaan
bumi terdiri atas berbagai bentuk dari yang datar, bergelombang atau berbukit
sampai bergunung. Keragaman tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan
melalui berbagai proses dan waktu yang sangat lama. Berbagai bentuk tenaga
bekerja untuk mengubah muka bumi, baik dari dalam bumi maupun dari luar bumi
yang dikenal dengan sebutan tenaga geologi.Tenaga dari dalam bumi mengubah
bentuk muka bumi sehingga muncul gunung, pegunungan, dan lain-lain. Selanjutnya
apa yang telah dilakukan oleh tenaga dari dalam bumi, kemudian dirombak oleh
tenaga dari luar bumi oleh air, angin, es, dan organisme sehingga nampaklah
keragaman muka bumi seperti yang kita lihat sekarang.
Keragaman
bentuk ketampakan alam di permukaan bumi tidak terjadi dengan sendirinya
melainkan melalui suaru proses alam yang panjang. Keragaman tersebut terjadi
karena adanya tenaga endogen dan eksogen yang ada di bumi.
2.3.1
Bentuk Muka Bumi Yang Dihasilkan Oleh Tenaga Endogen.
Tenaga
yang sangat besar dari dalam bumi dapat berpengaruh dalam membentuk keragaman
permukaan bumi. Tenaga yang berasal dari dalam bumi itu disebut tenaga endogen.
Tenaga endogen ada yang mempunyai sifat membangun dan ada yang mempunyai sifat
merusak. Tetapi secara umum tenaga endogen bersifat membangun. Tenaga endogen
merupakan kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi. Pergerakan
ini disebut diastropisme. Adanya tenaga endogen dapat menyebabkan
terjadinya pergeseran kerak bumi. Pergeseran jkerrak bumi akan menjadikan
permukaan bumi berbentuk cembung, seperti pegunungan atau gunung-gunung berapi,
serta berbentuk cekung seperti laut dan danau. Secara geologis, tenaga endogen
meliputi tektonisme, vulkanisme, dan seisme (gempa).
Hasil dari proses tektonisme
a.
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan
kulit bumi secara horizontal maupun vertical. Berdasarkan kecepatan gerak dan
luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa.
b.
Epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara
horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan
bumi yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yang sangat luas.
Gerakan epirogenesa dibagi menjadi dua sebagai berikut.
1. Epirogenesa
positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami kenaikan.
2. Epirogenesa
negatif, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami penurunan.
c.
Orogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara
horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi
yang terjadi sangat cepat serta meliputi wilayah yang sempit. Misalnya,
pembentukan deretan sirkum pasifik.
Hasil dari proses vulkanisme
Vulkanisme
adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfera yang bergerak ke lapisan
yang lebih atas atau keluar ke permukaan bumi (dalam arti luas). Pergerakan
magma sebagai ciri aktivitas magma dibedakan sebagai berikut.
1.
Intrusi magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan litosfera,
memotong atau menyisip litosfer dan tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi
magma disebut juga plutonisme.
Bentuk-bentuk intrusi
magma sebagai berikut:
a. Batholit, yaitu batuan
beku yang terbentuk dari dapur magma, terjadi karena penurunan suhu yang
lambat.
b. Lakolit, yaitu magma
yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di
atasnya terangkat sehingga cembung, sedangkan alasnya rata.
c. Sill, yaitu lapisan
magma tipis yang menyusup di antara lapisan batuan di atas, datar di bagian
atasnya.
d. Gang, yaitu batuan
dari intrusi magma yang memotong lapisan batuan yang berbentuk pipih atau
lempeng.
e. Apofisa, yaitu cabang
dari irupsi korok (gang).
f. Diatrema, yaitu batuan
yang mengisi pipa letusan.
2.
Ekstrusi magma adalah kegiatan magma yang mencapai permukaan
bumi. Ekstrusi magma merupakan kelanjutan dari intrusi magma. Bahan yang
dikeluarkan pada saat terjadi proses ekstrusi magma, terutama ketika terjadi
letusan gunung api adalah dalam bentuk material padat yang disebut
eflatal/piroklastik dan dalam bentuk cair berupa lava dan lahar, serta dalam
wujud gas, seperti belerang, nitrogen, gas asam arang, dan gas uap air.
3.
Ekstrusi areal, yaitu magma keluar dari lubang yang besar,
karena magma terletak sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga magma
menghancurkan dapur magma yang menyebabkan magma meleleh keluar ke permukaan
bumi. Misalnya Yellow Stone National Park di amerika serikat yang luasnya
10.000 KM2.
Gempa
Gempa
merupakan getaran yang terjadi karena gerakan batuan yang melewati batas
kelentingan atau kelengkungan. Jika batas kelentingan tersebut melampaui makan
akan menghasilkan sebuat getaran.
Gempa
dibedakan menjadi gempa tektonik, vulkanik, dan longsoran. Gempa Tektonik
adalah gempa yang terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng litosfer. Gempa
vulkanik adalah gempa yang terjadi karena adanya aktivitas gunungapi. Gempa
longsoran adalah gempa yang terjadi akibat longsor atau runtuhnya tanah
perbukitan atau gua kapur.
2.3.2
Bentuk Muka Bumi Yang Dihasilkan Oleh Tenaga Eksogen.
Tenaga
eksogen ialah
tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi.
Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat
berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini
menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi
yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.
a.
Erosi, proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara
alamiah dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang
bergerak di permukaan bumi
Menurut kecepatannya :
·
Erosi geologi: Suatu bentuk erosi dimana proses
pengahancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Tidak
menimbulkan kerusakan alam.
·
Erosi yang dipercepat : Erosi dimana proses penghancuran tanah
lebih cepat dibandingkan proses pembentukannya. Mengakibatkan tanah menjadi
tidak subur, sehingga lahan kritis makin meluas
·
Menurut zat pelarutnya :
·
Erosi air : Disebabkan oleh air, baik di dalam tanah, permukaan
maupun sungai. Dibedakan menjadi :
·
Erosi percikan : Disebabkan percikan air hujan
·
Erosi lembar : Terjadi pada lapisan tanah bagian atas,
menyebabkan tanah menjadi tidak subur
·
Erosi alur : Terjadi pada saat air mengalir
·
Erosi parit : Lereng yang terkena erosi membentuk parit
yang cukup dalam
·
Erosi angin (deflasi) : Disebabkan tenaga angin, biasa
terjadi di gurun
·
Erosi es/glasial : Disebabkan oleh massa es yang bergerak
·
Erosi air laur (abrasi) : Disebabkan oleh gelombang
laut (erosi morena)
Bentuk tanah sebagai
akibat erosi :
·
Cliff : Pantai terjal & berdinding curam sebagai akibat abrasi
·
Relung : Cekung yang memiliki dinding cliff
·
Dataran abrasi : Hamparan wilayah daratan akibat abrasi
·
Ngarai : Lembah yang dalam
·
Batu jamur : Batu yang disebabkan erosi angin
b.
Sedimentasi, proses pengendapan batuan/tanah yang dilakukan
oleh air, angin, dan es. Sedimentasi fluvial : Proses
pengendapan materi yang diangkut oleh air sepanjang aliran sungai. Bentuk lahan
hasil sedimentasi fluvial :
1. Delta : Endapan
pasir, lumpur, & kerikil yang terdapat di muara sungai.
2. Bantaran sungai :
Daratan yang terdapat di tengah-tengah badan sungai/pada kelokan dalam sungai
sebagai hasil endapan .
Sedimen
eolis (terrestrial) : Di daerah gurun/pantai
Sedimen
marin : Proses pengendapan yang dilakukan oleh gelombang laut yang
terdapat di sepanjang pantai. Bentukan alam dari sedimen marin :
·
Beach/bisik : Bentukan deposisional umumnya pada pantai
yang landai, terjadi jika swash membawa muatan sedimen.
·
Bar : Gosong pasir di pantai yang arahnya memanjang sebagai
hasil pengerjaan arus laut.
·
Tombolo : Gosong pasor yang menghubungkan suatu pulau
karang dengan pulau utama.
c.
Pelapukan. Batuan yang telah terbentuk melalui berbagai
proses akhirnya lama kelamaan akan mengalami proses penghancuran atau
pelapukan. Batuan yang berukuran besar akan terpecah menjadi batuan yang
berukuran lebih kecil, bahkan sampai menjadi debu. Pelapukan dapat
dibedakan menjadi pelapukan fisika, kimia dan biologik-mekanik.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Relief muka bumia adalah bentuk muka bumi yang terbagi atas
2 bagian yaitu bentuk muka bumi daratan dan bentuk muka bumi lautan. Bentuk
muka bumi daratan terdiri dari pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah,
gurun, perbukitan dan lain-lain. Bentuk muka bumi lautan terdiri dari pantai,
laut, palung, semenanjung, selat dan lain-lain.
Keragaman
bentuk muka bumi merupakan hasil kerja dari dua tenaga pembentuk muka bumi
yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga
endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi berupa vulkanisme,
diastropisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen yang mengubah bentuk
muka bumi dipengaruhi oleh tiga proses yaitu pelapukan, erosi dan sedimentasi.
DAFTAR PUSTAKA
( Hari Rabu 7 januari 2014, 10;56)
( Hari Senin 12 januari 2014, 09;05)
( Hari Senin 12 januari 2014, 09;05)
0 Response to "MAKALAH BENTUK RELIEF MUKA BUMI"
Posting Komentar